9 Hal Yang Harus Anda Ketahui Dalam Riset Makroekonomi

Artificial Intelligence For Learning Stock Investments

Photo by Markus Spiske on Unsplash

Sebelum Anda membeli suatu perusahaan, penting bagi Anda untuk melakukan riset makroekonomi dengan tujuan melihat pengaruh makroekonomi terhadap perusahaan.

Pengaruh makroekonomi bisa berdampak pada kinerja operasional perusahaan, investasi perusahaan, inovasi & rencana perusahaan kedepannya dan keyakinan para pemegang saham terhadap perusahaan yang dimilikinya.

Untuk itu, kita harus mengetahui 9 hal ini supaya Anda mengetahui, apakah perusahaan yang Anda punya atau perusahaan yang akan Anda beli adalah perusahaan yang berkualitas dan tahan terhadap segala hal yang terjadi pada makroekonomi.

Riset makroekonomi ini juga berguna untuk mengetahui pola apa saja yang terjadi pada ekonomi global/dunia dalam membeli dan memilih perusahaan. Berikut adalah 9 hal yang perlu Anda perhatikan dalam riset makroekonomi :

1. Siklus Ekonomi

Dalam siklus ekonomi, kita memiliki urutan fase yaitu fase puncak (ekonomi sangat baik/memperoleh keuntungan) -> fase kontraksi (ekonomi mulai memburuk) -> fase resesi (ekonomi sangat buruk/mengalami kerugian) -> fase ekspansi (ekonomi mulai membaik) -> balik lagi ke fase puncak.

Dari siklus ini, kita bisa memanfaatkan investasi jangka pendek maupun jangka panjang dengan membeli saham dengan harga yang sedang murah (fase resesi) kemudian bisa dijual kembali saat harganya tinggi (fase puncak).

Dengan membeli perusahaan saat harganya murah, Anda bisa mendapatkan lembar saham yang lebih banyak, profit yang lebih banyak dan bahkan membeli saham di harga yang lebih murah dari harga wajar suatu perusahaan.

2. Inflasi

Inflasi adalah kenaikan dari harga barang & jasa dari suatu negara dan ini menandakan daya beli dari mata uang negara mengalami pelemahan. Inflasi adalah hal yang kita alami selama hidup kita, seperti harga minyak yang dulunya hanya 10 ribu sekarang sudah 40 ribu.

Inflasi menyababkan daya beli masyarakat turun dan berpengaruh terhadap pendapatan negara maupun perusahaan. Inflasi ini disebabkan oleh negara yang mencetak lebih banyak uang, supply & demand, kenaikan biaya bahan baku seperti komoditas dan lain – lain.

Ketika inflasi mengalami kenaikan yang sangat signifikan, biasanya harga saham cenderung turun. Disini Anda bisa memanfaatkan penurunan harga saham ini untuk membeli saham yang Anda inginkan dengan harga yang murah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar di masa depan.

3. Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran adalah indikator dari suatu negara untuk mengukur berapa banyak warga negaranya yang bekerja dan tidak bekerja. Negara mengukur tingkat penggangguran untuk mengetahui berapa banyak warga negaranya yang melakukan spending.

Dengan mengetahui spending dari warga negaranya, negara bisa mengetahui seberapa banyak pemasukan negara apabila warganya bekerja maupun tidak bekerja.Karena itu, tingkat pengangguran berpengaruh terhadap keberlangsungan negara dan perkembangan suatu perusahaan.

Jika tingkat pengangguran suatu negara tinggi, itu artinya spending dari warga negaranya tidak banyak dan hal tersebut menyebabkan negara tidak punya pemasukan yang cukup.

Tingkat pengangguran juga bisa menyebabkan perusahaan tidak mendapatkan penjualan yang tinggi dan dapat menyebabkan performa perusahaan menurun, dan ini berujung pada penurunan harga saham suatu perusahaan.

Anda dapat memanfaatkan penurunan harga saham ini untuk membeli saham perusahaan yang Anda inginkan, ketika kalian sudah tau bahwa perusahaan yang mau Anda beli adalah perusahaan yang berkualitas, bisa bertahan terhadap segala situasi, bisa beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan bisa berkembang di masa depan.

4. Kebijakan Fiskal

Kebijaka fiskal adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengatur APBN, pajak dan subsidi untuk keberlangsungan negaranya. Negara akan memberikan keringanan pajak (biasanya pajak beli) dan memberikan subsidi kepada warga negaranya.

Dengan keringanan pajak dan subsidi, bisa mempermudah konsumen membeli suatu barang atau jasa dengan harga yang lebih murah. Kebijakan ini juga bisa meningkatkan spending masyarakat dari suatu negara.

Dengan adanya kebijakan fiskal ini, negara menjadi mudah untuk mendapatkan pendapatan, begitu juga dengan perusahaan yang bisa mendapatkan penjualan yang tinggi karena spending masyarakat yang tinggi.

Dengan spending masyarakat yang tinggi, perusahaan menjadi lebih baik performanya, bisa menaikkan keuntungan perusahaan yang lebih besar dan bisa membuat harga saham suatu perusahaan menjadi naik.

Anda bisa memanfaatkan kebijakan fiskal ini untuk memilih dan membeli saham perusahaan yang performanya lebih baik dibanding dengan kompetitornya, perusahaan yang dijual dengan harga yang wajar, atau lebih baik lagi dijual dengan harga yang lebih murah dari harga wajarnya.

5. Suku Bunga

Suku bunga adalah bunga yang ditetapkan oleh pemerintah kepada para krediturnya, suku bunga berubah – ubah sesuai dengan kondisi ekonomi suatu negara.

Apabila inflasi memuncak maka suku bunga dinaikkan supaya spending masyarakat tidak banyak, kemudian uang yang beredar jadi lebih sedikit, dan itu bisa menahan laju inflasi.

Sebaliknya, Apabila inflasi menurun maka suku bunga diturunkan supaya spending masyarakat lebih banyak, kemudian uang yang beredar jadi lebih banyak, dan itu bisa menggerakkan perekonomian suatu negara untuk naik.

Anda bisa memanfaatkan kenaikan suku bunga untuk membeli saham lebih banyak, karena saat suku bunga naik, harga saham cenderung turun. Anda bisa memanfaatkan kenaikan harga saham saat suku bunga diturunkan dengan menjual saham di harga yang tinggi.

6. Cadagan Devisa

Cadangan devisa adalah aset mata uang asing negara yang disimpan dalam bentuk instrumen investasi seperti obligasi, saham dan lain – lainnya. Cadangan devisa negara berguna untuk mengetahui apakah mata uang kita kuat atau tidak.

Dari cadangan devisa ini, kita bisa menilai suatu perusahaan yang berpengaruh terhadap ekspor dan impor pada negaranya. Apabila cadangan devisa suatu negara surplus, itu artinya perusahaan – perusahaan di negara tersebut banyak melakukan ekspor daripada impor.

Cadangan devisa yang surplus menjadi pertanda baik bagi investor asing untuk berinvestasi di negara kita dan membuat saham – saham perusahaan di Indonesia menjadi naik. Dari kenaikan harga saham, Anda bisa memanfaatkannya untuk menjual saham tersebut.

Anda juga bisa mempertahankan saham perusahaan saat cadangan devisa sedang surplus, karena perusahaan cenderung semakin kuat dari sisi pendapatannya, dan ini bisa membuat profit dari perusahaan tersebut naik dan bisa berkembang lagi untuk kedepannya.

Apabila cadangan devisa suatu negara defisit, maka kebanyakan harga saham di Indonesia cenderung turun, kita bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli lebih banyak saham perusahaan yang sedang murah.

7. Keyakinan Pasar

Keyakinan pasar atau masyarakat terhadap perkembangan ekonomi dapat berpengaruh terhadap pergerakan harga saham. Apabila suatu negara atau perusahaan mempunyai prospek yang bagus kedepannya, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan – perusahaan dari negara tersebut mendapatkan banyak perhatian para investor untuk membeli perusahaan dari negara tersebut.

Investor yang tertarik membeli, menyebabkan harga saham – saham perusahaan dari negara tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, apabila suatu negara atau perusahaan mempunyai prospek yang buruk kedepannya, investor kurang minat untuk membeli perusahaan dari negara tersebut.

Kurangnya minat investor untuk membeli, menyebabkan harga saham – saham perusahaan dari negara tersebut cenderung bergerak turun. Anda dapat memanfaatkan momen ini untuk melakukan riset berdasarkan keyakinan pasar.

Investor bisa memilih perusahaan sesuai dengan harapan pasar untuk prospek perusahaan yang lebih baik, atau kita bisa mengikuti langkah investor yang sudah memiliki pengalaman dalam memilih perusahaan yang berkualitas kedepannya demi masa depan perusahaan yang cerah.

8. Hubungan International

Hubungan international antar negara menjadi faktor yang bisa mempengaruhi pendapatan negara maupun perusahaan. Apabila ada konflik antar negara, maka bisa dikatakan bahwa itu adalah indikasi negatif bagi negara dan perusahaan yang bersangkutan.

Adanya konflik antar negara, bisa memperlambat kebutuhan akan bahan baku yang diperlukan dan itu akan berdampak terhadap ekspor dan impor suatu negara.

Saat negara mengalami konflik satu sama lain, biasanya perusahaan – perusahaan yang ada di dalam negara tersebut akan mengalami kerugian karena hambatan ekspor dan impor.

Kerugian ini dapat mendorong investor untuk mengeluarkan investasinya dari negara yang berselisih karena bisa menyebabkan harga suatu saham turun. Berhati – hati dalam memilih perusahaan yang berada pada negara yang sedang berselisih karena hal tersebut bisa menjadi resiko yang besar terhadap investasi Anda.

Apabila suatu perusahaan bisa memenuhi kebutuhan perusahaannya pada negaranya sendiri, itu berarti perusahaan tersebut berada di negara yang kaya akan SDM nya.

SDM yang berlimpah ini menjadi perhatian para investor untuk berinvestasi pada perusahaan – perusahaan di negara tersebut dan membuat harga saham perusahaan yang ada di dalam negara tersebut menjadi naik.

9. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto adalah indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi dan perkembangan ekonomi suatu negara. Indikator ini mengukur ekonomi negara dari segi produksi, pendapatan dan pengeluaran suatu negara.

Apabila hutang suatu negara tidak melebihi 60% dari PDB negara maka bisa dikatakan negara tersebut mempunyai ketahanan ekonomi yang kuat dan terhindar dari kebangkrutan.

PDB sangat berpengaruh terhadap perusahaan yang beroperasi pada negaranya, karena apabila hutang suatu negara sudah melewati 60% dari PDB negaranya, maka Anda harus berhati – hati terhadap negara tersebut.

Negara dengan hutang lebih dari 60% PDB negara, maka negara tersebut berpotensi mengalami kebangkrutan dan ini akan berdampak buruk terhadap perusahaan – perusahaan yang berjalan di dalam negara tersebut.

Indikator ini juga berpengaruh terhadap pergerakan harga saham, apabila suatu negara mempunyai PDB yang kuat maka harga saham tetap stabil dan berpotensi mengalami kenaikan. Sebaliknya, apabila suatu negara mempunyai PDB yang lemah maka harga saham suatu perusahaan berpotensi menurun.

Setelah Anda mengetahui 9 hal dalam makroekonomi yang harus diperhatikan dalam memilih suatu perusahaan, Anda bisa mendapatkan perusahaan yang berkualitas yang ada di dalam suatu negara yang kuat, memiliki SDM yang berlimpah dan memiliki hubungan antar negara yang damai.

Perlu diketahui, apabila hal pertama yang Anda lakukan adalah riset makroekonomi dalam memilih suatu perusahaan, maka metode ini disebut sebagai analisis top to bottom, Anda melakukuan riset berdasarkan kondisi ekonomi global dunia terlebih dahulu kemudian mengerucut ke analisis perusahaan yang dituju.

Bagi anda yang ingin memberikan komentar pada website ini, silahkan tulis komentar anda dengan mengisi nama dan alamat email anda. Anda dapat membaca blog kami sebelumnya mengenai model Machine Learning yang digunakan untuk memprediksi gaji suatu karyawan dan blog kami selanjutnya mengenai model Machine Learning yang membantu Anda memilih startup yang menguntungkan.

5 1 vote
Article Rating
5 1 vote
Article Rating
guest
7 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

[…] anda dengan mengisi nama dan alamat email anda. Anda dapat membaca blog kami sebelumnya mengenai riset makroekonomi dan blog kami selanjutnya mengenai 6 hal yang harus Anda ketahui dalam analisa […]

[…] Ada 3 riset penting yang harus Anda lakukan yaitu riset perusahaan, riset industri dan riset makroekonomi. Anda dapat membaca ketiga riset tersebut dalam blog kami dengan judul “8 hal yang harus diperhatikan dalam riset perusahaan“, “8 hal yang harus dilakukan saat melakukan riset industri“, “9 hal yang harus diketahui dalam riset makroekonomi“. […]

[…] Bagi anda yang ingin memberikan komentar pada website ini, silahkan tulis komentar anda dengan mengisi nama dan alamat email anda. Anda dapat membaca blog kami sebelumnya mengenai 8 hal yang harus Anda perhatikan saat riset industri dan blog kami selanjutnya mengenai hal apa saja yang harus diperhatikan dalam melakukan riset makroekonomi. […]

[…] terhadap pergerakan harga saham adalah Makroekonomi, Anda dapat membaca blog kami mengenai 9 hal yang harus Anda ketahui dalam analisa makroekonomi untuk penjelasan yang lebih […]

[…] Riset Makroekonomi […]

[…] Analisa makroekonomi sama dengan post kami sebelumnya mengenai riset makroekonomi, Anda dapat membacanya di “9 hal yang harus Anda ketahui dalam melakukan riset makroekonomi”. […]

Scroll to Top
7
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x