Artificial Intelligence For Learning Stock Investments
Analisa valuasi perusahaan biasanya menggunakan rasio untuk mengukur nilai intrsinsik suatu perusahaan. Menilai suatu perusahaan sudah menjadi tolak ukur bagi para investor untuk membeli suatu perusahaan.
Investor akan menilai, apakah perusahaan yang akan dia beli dijual dengan harga yang wajar, lebih murah, lebih mahal atau perusahaan itu memang layak dibeli pada harga yang ditawarkan. Berikut ini adalah rasio yang digunakan untuk menilai suatu perusahaan :
1. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share (EPS) merupakan suatu ukuran valuasi saham yang digunakan untuk mengetahui profitabilitas yang dihasilkan suatu perusahaan untuk setiap saham yang beredar pada perusahaan tersebut.
Perusahaan yang dinilai sahamnya berdasarkan EPS ini biasanya adalah perusahaan yang sudah besar, bertahan lama, sehat dan konsisten dalam menghasilkan laba bersih. Berikut adalah rumus dari earning per share :
EPS = Net Income / Total Outstanding Shares
2. Price to Earning Ratio (PER)
Price to Earning Ratio adalah rasio yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu perusahaan berdasarkan harga saham terhadap laba per sahamnya. Rasio PER ini hanya bisa digunakan untuk perusahaan yang sudah memiliki laba bersih dan laba per saham yang konsisten positif.
Investor biasanya melihat rasio ini untuk memilih perusahaan yang sudah dan sering memberikan keuntungan bisnisnya kepada para pemegang sahamnya. Nilai PER yang bagus berada dibawah 15x.
Anda juga bisa membeli perusahaan pada harga wajarnya apabila menurut Anda perusahaan tersebut memang layak untuk dibeli dan merupakan perusahaan yang berkualitas setelah Anda melakukan analisa sendiri. Berikut ini adalah rumus dari price to earning ratio :
Price to Earning Ratio = Stock Price / Earning Per Share
3. Price to Book Value (PBV)
Price to Book Value adalah rasio yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu perusahaan dengan membandingkan harga saham terhadap nilai bukunya. PBV hanya bisa digunakan untuk menilai perusahaan dengan mempertimbangkan nilai bukunya, seperti bank yang menggunakan pinjaman dan investasinya sebagai aset perusahaan.
Bisa kita katakan juga bahwa bank menggunakan uang nasabahnya (kewajiban) sebagai aset untuk mendapatkan keuntungan dari pinjaman. PBV yang bagus adalah PBV dengan angka dibawah 1, maka perusahaan tersebut termasuk ke dalam perusahaan yang undervalued.
Investor yang mementingkan nilai buku perusahaan untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi di pasar saham, maka PBV ini lah yang cocok untuk mereka lihat dan pertimbangkan. Berikut adalah rumus dari price to book value :
Price to Book Value = Stock Price / Book Value Per Share
4. EV to EBITDA
EV to EBITDA adalah rasio yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu perusahaan berdasarkan nilai keseluruhan perusahaan (EV) terhadap EBITDA nya. EV adalah singkatan dari Enterprise Value, investor menggunakan rasio ini untuk menilai perusahaan yang belum memiliki laba per saham yang stabil dan investor juga menggunakan rasio ini untuk menilai efisiensi dari EBITDA nya.
EV to EBITDA dibawah 10 adalah ukuran rasio yang menandakan bahwa perusahaan tersebut dinilai murah (Undervalued). Investor biasanya memakai rasio ini untuk menemukan perusahaan yang sedang berkembang berdasarkan performa EBITDA nya. Berikut ini adalah rumus dari EV to EBITDA :
EV = Market Capitalization + Total Debt ā Cash and Cash Equivalents
EV to EBITDA = EV / EBITDA
5. Price/Earning to Growth Ratio
Price/Earning to growth ratio adalah rasio yang dipakai untuk menilai nilai intrinsik suatu perusahaan berdasarkan PER perusahaan dengan pertumbuhan per lembar sahamnya (EPS).
Investor menggunakan rasio ini untuk menilai perusahaan yang sedang berkembang berdasarkan pertumbuhan per lembar sahamnya. Angka PE/G yang bagus yaitu dibawah 1, ini menandakan bahwa nilai perusahaan tersebut undervalued. Berikut adalah rumus dari Price/Earning to growth ratio :
EPS Growth Rate = ((EPS This Year ā EPS Last Year) / EPS Last Year) x 100%
Price/Earning to Growth Ratio = (PER) / EPS Growth Rate
6. Price to Sales (PS)
Price to Sales adalah rasio yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu perusahaan berdasarkan harga saham terhadap pendapatan per saham dari penjualan perusahaan. Investor biasanya menggunakan rasio ini untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan menggunakan modal investor untuk mendapatkan pendapatan per sahamnya.
Investor juga menggunakan rasio ini untuk menilai suatu perusahaan yang belum memiliki keuntungan, baik yang belum stabil atau belum memiliki keuntungan sama sekali.
Apabila investor menilai perusahaan berdasarkan rasio ini, maka investor tersebut mementingkan pertumbuhan perusahaan terlebih dahulu daripada keuntungan perusahaan. Angka PS yang lebih rendah dari 1 rupiah, menandakan perusahaan tersebut undervalued, Berikut adalah rumus dari price to sales :
Price to Sales = Stock Price / Earning Per Share
7. Discounted Cash Flow (DCF)
Discounted cash flow adalah rasio yang digunakan untuk menilai nilai intrinsik suatu perusahaan dengan cara mendiskonkan aliran kas di masa depan ke nilai masa kini. Metode yang digunakan dalam DCF ini yaitu mengurangi kas yang diharapkan di masa depan dengan faktor diskonto untuk mendapatkan nilai masa kini.
Investor biasanya melihat rasio ini untuk mengestimasi bagaimana pertumbuhan perusahaan kedepannya, apakah suatu perusahaan bisa berkembang atau tidak. Berikut adalah rumus dari Discounted Cash Flow :
Discounted Cash Flow = CF1/(1+r)^1 + CF2/(1+r)^2 + ā¦ + CFn/(1+r)^n
Keterangan :
CF1 = First Year Cashflow
CF2 = Second Year Cashflow
CFn = n-Year Cashflow
r = Discount
n = time in years before future cash flows occur
Pahami lebih dalam 7 valuasi saham diatas karena dengan valuasi diatas, Anda bisa mendapatkan perusahaan yang berkualitas sekaligus bisa memberikan Anda keuntungan di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Bagi anda yang ingin memberikan komentar pada website ini, silahkan tulis komentar Anda dengan mengisi nama dan alamat email Anda. Anda dapat membaca blog kami sebelumnya mengenai rasio keuangan untuk mendapatkan keuntungan tanpa batas dan post kami selanjutnya mengenai pola grafik saham.
[…] 3. Analisa Valuasi Perusahaan […]
[…] Anda dengan mengisi nama dan alamat email Anda. Anda dapat membaca blog kami sebelumnya mengenai 7 valuasi saham untuk membantu Anda mendapatkan perusahaan yang berkualitas. Nantikan konten blog kami selanjutnya yang ga kalah […]
[…] Bagi anda yang ingin memberikan komentar pada website ini, silahkan tulis komentar Anda dengan mengisi nama dan alamat email Anda. Anda dapat membaca blog kami sebelumnya mengenai 3 komponen penting dalam laporan keuangan dan blog kami selanjutnya mengenai 7 valuasi saham untuk membantu Anda mendapatkan perusahaan yang berkualitas. […]